Firman Allah dalam surah al-Ankabut:64, “Dan tidaklah kehidupan dunia ini, melainkan hanya gurau senda dan permainan. Dan Sesungguhnya akhirat itu adalah kehidupan yang sesungguhnya, seandainya mereka mengetahui”.
Apa yang nyata kehidupan dunia disebut sebagai permainan dan gurau senda, sedang kehidupan akhirat adalah kehidupan hakiki. Mengapa?
Pertama, umur manusia di bumi sangat singkat dibandingkan masa yang mesti dijalani kelak di akhirat. Hingga orang kafir ketika ditanya mengenai kehidupan dunia, mereka berasa hanya sekejap saja, sehari atau kurang dari itu.
Kedua, sifat kehidupan di dunia hanyalah untuk mengumpulkan bekal, bukan untuk bersenang-senang.
Ketiga, nilai kenikmatan atau seksaan di dunia sangat kecil dibandingkan dengan nilai kenikmatan atau seksaan di akhirat. Bahkan kenikmatan dunia adalah kenikmatan terakhir yang akan dinikmati orang kafir, sedang bagi orang beriman, kenikmatan dunia tidak bererti dibandingkan kenikmatan abadi kelak di syurga.
Di dunia ini, manusia tidak boleh menemukan kenikmatan sempurna, sebab nikmat dunia itu sifatnya terbatas. Selain itu, manusia juga dihambat oleh halangan yang ada dalam diri mereka sendiri.
Halangan apakah itu? Ia halangan kebosanan. Di sebalik setiap kenikmatan selalu ada risiko kebosanan, kecuali ketenangan jiwa.
Lalu adakah harapan kehidupan yang bebas dari segala risiko kebosanan? Jawabnya tegas iaitu, ada! Lalu nikmat apa itu? Ia adalah kenikmatan syurga yang disediakan bagi orang beriman dan soleh. Di Syurga, manusia akan menjumpai kesempurnaan, tidak ada kelemahan, tidak ada rasa bosan.
Ini dalam dijelaskan dengan Surah Fatir:34-35, yang bermaksud”
“Dan mereka (para penghuni syurga Adn) berkata : Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan segala duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri . (Dia) yang dengan anugerah-Nya telah menempatkan kami di tempat yang kekal (syurga) di dalamnya kami tiada merasa letih, di dalamnya kami tiada pula merasa lesu.”
Manakala (Riwayat Muslim) bermaksud: Rasulullah saw bersabda,” Orang yang masuk syurga sentiasa kenikmatan, tanpa kesedihan, pakaiannya tidak pernah kusut, tetap muda (tidak berubah menjadi tua),”.