Members Login
Username 
 
Password 
    Remember Me  
Post Info TOPIC: KENYATAAN HIDUP DISEBALIK PERMAINAN INI.


Senior Member

Status: Offline
Posts: 144
Date:
KENYATAAN HIDUP DISEBALIK PERMAINAN INI.



Seorang guru wanita sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada
murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya ada
kapur, di tangan kanannya ada pemadam. Guru itu berkata, "Saya ada satu
permainan... Caranya begini, ditangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan
ada pemadam. Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "Kapur!", jika
saya angkat pemadam ini, maka katalah "Pemadam!"



Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Guru berganti-gantian mengangkat
antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat. Beberapa saat
kemudian guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat
kapur, maka sebutlah "Pemadam!", jika saya angkat pemadam, maka katakanlah
"Kapur!". Dan diulangkan seperti tadi, tentu saja murid-murid tadi keliru
dan kekok, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka
sudah biasa dan tidak lagi kekok. Selang beberapa saat, permainan berhenti.



Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya. "Murid-murid, begitulah kita
umat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu
jelas membezakannya. Namun kemudian, musuh musuh kita memaksakan kepada
kita dengan perbagai cara, untuk menukarkan sesuatu, dari yang haq menjadi
bathil, dan sebaliknya. Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita menerima
hal tersebut, tapi kerana terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik
oleh mereka, akhirnya lambat laun kamu akan terbiasa dengan hal itu. Dan
anda mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kamu tidak pernah berhenti
membalik dan menukar nilai dan ketika.



"Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, Zina
tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, tanpa
rasa malu, sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan dan trend, hiburan
yang asyik dan panjang sehingga melupakan yang wajib adalah biasa,
materialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan lain lain." "Semuanya sudah
terbalik. Dan tanpa disedari, anda sedikit demi sedikit menerimanya tanpa
rasa ia satu kesalahan dan kemaksiatan. Paham?" tanya Guru kepada
murid-muridnya. "Paham cikgu..."



"Baik permainan kedua..." begitu Guru melanjutkan.

"Cikgu ada Qur'an,cikgu akan letakkannya di tengah karpet. Sekarang anda
berdiri diluar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil
Qur'an yang ada ditengah tanpa memijak karpet?"



Murid-muridnya berpikir . Ada yang mencuba alternatif dengan tongkat,dan
lain-lain.

Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil
Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet."Murid-murid, begitulah
ummat Islam dan musuh-musuhnya...Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak
anda dengan terang-terang...Kerana tentu anda akan menolaknya mentah
mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka.
Tapi mereka akan menggulung anda perlahan-lahan dari pinggir, sehingga anda
tidak sadar.



"Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina tapak yang kuat.
Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat.
Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau dimulai dgn
tapaknya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dulu,
kerusi dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu persatu, baru rumah
dihancurkan..."



"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan menghentam
terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan meletihkan anda. Mulai dari
perangai anda, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun anda
muslim, tapi anda telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara yang
mereka... Dan itulah yang mereka inginkan." "Ini semua adalah fenomena
Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh
musuh kita... "



"Kenapa mereka tidak berani terang-terang memijak-mijak cikgu?" tanya
murid- murid.

"Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib,
Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidak lagi." "Begitulah
Islam... Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sedar, akhirnya
hancur. Tapi kalau diserang serentak terang-terangan, mereka

akan bangkit serentak, baru mereka akan sadar".



"Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita
berdoa dahulu sebelum pulang..." Matahari bersinar terik takala anak-anak
itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing
di kepalanya...



RENUNGILAH SAHABAT SEMUA..

TOLONG SEBARKAN PADA SAUDARA2 ISLAM KITA..MOGA ALLAH MEMBERI TAUFIQ DAN
HIDAYAH PADA KITA DAN KELUARGA KITA... MARILAH KITA SAMA2 SEDAR BAHAWA
AGAMA,BANGSA DAN TANAHAIR KITA SEMAKIN TERANCAM!

UMAT ISLAM SEMAKIN MUDAH DIBELI DENGAN WANG RINGGIT, DILALAIKAN DENGAN
KEINDAHAN DAN MEMUJA KESERONOKAN HIDUP, HINGGA HILANG MARUAH DAN HARGA
DIRI!!



JUSTERU, MARILAH, KITA BETULKAN APA YG TERMAMPU BERSAMA2..USAH HANYA BILA
SEGALANYA SUDAH TERJADI, SAMA SEPERTI SAUDARA KITA DINEGARA2 LAINNYA, BARU
KESEDARAN ITU TIMBUL, MUNGKIN MASIH BELUM TERLAMBAT TAPI KITA SUDAH
TERLEWAT UTK MERUBAH DAN MEMBAIKI KEROSAKAN YG DIALAMI.



YA ALLAH, SATUKANLAH UMAT ISLAM...AMIIINN...



__________________
Page 1 of 1  sorted by
 
Quick Reply

Please log in to post quick replies.

Tweet this page Post to Digg Post to Del.icio.us


Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard