Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim Kau ampunilah dosa ku yg telah ku perbuat Kau limpahkanlah aku dengan kesabaran yg tiada terbatas Kau berikanlah aku kekuatan mental dan fisikal Kau kurniakanlah aku dengan sifat keredhaan Kau peliharalah lidahku dari kata-kata nista Kau kuatkanlah semangatku menempuhi segala cabaranMu Kau berikanlah aku sifat kasih sesama insan
Ya Allah Sekiranya suami ku ini adalah pilihan Mu diArash Berilah aku kekuatan dan keyakinan untuk terus bersamanya Sekiranya suami ku ini adalah suami yg akan membimbing tanganku dititianMu Kurniakanlah aku sifat kasih dan redha atas segala perbuatannya Sekiranya suami ku ini adalah bidadara untuk ku di Jannah Mu Limpahkanlah aku dengan sifat tunduk dan tawaduk akan segala perintahnya Sekiranya suami ku ini adalah yang terbaik untukku di DuniaMu Peliharalah tingkah laku serta kata-kataku dari menyakiti perasaannya Sekiranya suami ku ini jodoh yang dirahmati olehMu Berilah aku kesabaran untuk menghadapi segala kerenah dan ragamnya
Tetapi Ya Allah Sekiranya suami ku ini ditakdirkan bukan untuk diriku Kau tunjukkanlan aku jalan yg terbaik untuk aku harungi segala dugaanMu Sekiranya suami ku tergoda dengan keindahan dunia Mu Limpahkanlah aku kesabaran untuk terus membimbingnya Sekiranya suami ku tunduk terhadap nafsu yang melalaikan Kurniakanlah aku kekuatanMu untuk aku memperbetulkan keadaanya Sekiranya suami ku menyintai kesesatan Kau pandulah aku untuk menarik dirinya keluar dari terus terlena
Ya Allah Kau yang Maha Megetahui apa yang terbaik untukku Kau juga yang Maha Mengampuni segala kesilapan dan ketelanjuranku Sekiranya aku tersilap berbuat keputusan Bimbinglah aku ke jalan yang Engkau redhai Sekiranya aku lalai dalam tanggungjawabku sebagai isteri Kau hukumlah aku didunia tetapi bukan diakhiratMu Sekiranya aku engkar dan derhaka Berikanlah aku petunjuk kearah rahmatMu
Ya Allah sesungguhnya Aku lemah tanpa petunjukMu Aku buta tanpa bimbinganMu Aku cacat tanpa hidayahMu Aku hina tanpa RahmatMu
Ya Allah Kuatkan hati dan semangatku Tabahkan aku menghadapi segala cubaanMu Jadikanlah aku isteri yang disenangi suami Bukakanlah hatiku untuk menghayati agamaMu Bimbinglah aku menjadi isteri Soleha Hanya padaMu Ya Allah ku pohon segala harapan Kerana aku pasrah dengan dugaanMu Kerana aku sedar hinanya aku Kerana aku insan lemah yg kerap keliru Kerana aku leka dengan keindahan duniamu Kerana kurang kesabaran ku menghadapi cabaranMu Kerana pendek akal ku mengharungi ujianMu
Ya Allah Ya Tuhanku Aku hanya ingin menjadi isteri yang dirahmati Isteri yang dikasihi Isteri yang soleha Isteri yang sentiasa dihati
Amin, amin Ya Rabbal Allamin..
__________________
Sayang..Jangan ditanya sebanyak mana pengorbanan yang telah aku lakukan.... Kerana aku sendiri tidak pernah mengiranya... Tetapi, Seandai pengorbanan itu tak dihargai... Perlukah aku berkorban lagi sayang????
Aku ada satu kisah dari sebuah website..best citer ni.terharu aku. ni website dia www.kebunhikmah.com
Hari itu merupakan hari bahagiaku, alhamdulillah. Aku telah menyempurnakan separo dienku: menikah. Aku benar-benar bahagia sehingga tak lupa setiap sepertiga malam terakhir aku mengucap puji syukur kepada-Nya.
Hari demi hari pun aku lalui dengan kebahagiaan bersama istri tercintaku. Aku tidak menyangka, begitu sayangnya Allah Subhanahu wa Taala kepadaku dengan memberikan seorang pendamping yang setiap waktu selalu mengingatkanku ketika aku lalai kepada-Nya. Wajahnya yang tertutup cadar, menambah hatiku tenang.
Yang lebih bersyukur lagi, hatiku terasa tenteram ketika harus meninggalkan istri untuk bekerja. Saat pergi dan pulang kerja, senyuman indahnya selalu menyambutku sebelum aku berucap salam. Bahkan, sampai saat ini aku belum bisa mendahului ucapan salamnya karena selalu terdahului olehnya. Subhanallah.
Wida, begitulah nama istri shalihahku. Usianya lebih tua dua tahun dari aku. Sekalipun usianya lebih tua, dia belum pernah berkata lebih keras daripada perkataanku. Setiap yang aku perintahkan, selalu dituruti dengan senyuman indahnya.
Sempat aku mencobanya memerintah berbohong dengan mengatakan kalau nanti ada yang mencariku, katakanlah aku tidak ada. Mendengar itu, istriku langsung menangis dan memelukku seraya berujar, Apakah Aa (Kakanda) tega membiarkan aku berada di neraka karena perbuatan ini?
Aku pun tersenyum, lalu kukatakan bahwa itu hanya ingin mencoba keimanannya. Mendengar itu, langsung saja aku mendapat cubitan kecil darinya dan kami pun tertawa.
Sungguh, ini adalah kebahagiaan yang teramat sangat sehingga jika aku harus menggambarkanya, aku tak akan bisa. Dan sangat benar apa yang dikatakan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, Dunia hanyalah kesenangan sementara dan tidak ada kesenangan dunia yang lebih baik daripada istri shalihah. (Riwayat An-Nasai dan Ibnu Majah).
Hari terus berganti dan tak terasa usia pernikahanku sudah lima bulan. Masya Allah.
Suatu malam istriku menangis tersedu-sedu, sehingga membangunkanku yang tengah tertidur. Merasa heran, aku pun bertanya kenapa dia menangis malam-malam begini.
Istriku hanya diam tertunduk dan masih dalam isakan tangisnya. Aku peluk erat dan aku belai rambutnya yang hitam pekat. Aku coba bertanya sekali lagi, apa penyebabnya? Setahuku, istriku cuma menangis ketika dalam keadaan shalat malam, tidak seperti malam itu.
Akhirnya, dengan berat hati istriku menceritakan penyebabnya. Astaghfirullahalhamdulillah, aku terperanjat dan juga bahagia mendengar alasannya menangis. Istriku bilang, dia sedang hamil tiga bulan dan malam itu lagi mengidam. Dia ingin makan mie ayam kesukaanya tapi takut aku marah jika permohonannya itu diutarakan. Terlebih malam-malam begini, dia tidak mau merepotkanku.
Demi istri tersayang, malam itu aku bergegas meluncur mencari mie ayam kesukaannya. Alhamdulillah, walau memerlukan waktu yang lama dan harus mengiba kepada tukang mie (karena sudah tutup), akhirnya aku pun mendapatkannya.
Awalnya, tukang mie enggan memenuhi permintaanku. Namun setelah aku ceritakan apa yang terjadi, tukang mie itu pun tersenyum dan langsung menuju dapurnya. Tak lama kemudian memberikan bingkisan kecil berisi mie ayam permintaan istriku.
Ketika aku hendak membayar, dengan santun tukang mie tersebut berujar, Nak, simpanlah uang itu buat anakmu kelak karena malam ini bapak merasa bahagia bisa menolong kamu. Sungguh pembalasan Allah lebih aku utamakan.
Aku terenyuh. Begitu ikhlasnya si penjual mie itu. Setelah mengucapkan syukur dan tak lupa berterima kasih, aku pamit. Aku lihat senyumannya mengantar kepergianku.
Alhamdulillah, kata istriku ketika aku ceritakan begitu baiknya tukang mie itu. Allah begitu sayang kepada kita dan ini harus kita syukuri, sungguh Allah akan menggantinya dengan pahala berlipat apa yang kita dan bapak itu lakukan malam ini, katanya. Aku pun mengaminkannya.
* (Kusnadi Assaini/Hidayatullah)
__________________
aku rasa nak makan buah duku laa. umah sape ada buah duku angkat tangan!!!