>>> ustnasafi (Wan Ismail Wan Jusoh) 09/26/06 8:38 AM >>> Fadhilat Setiap Malam Sholat Tarawih
Assalaamu alaykum wa RahmatuLlahi wa Barakatuh.
Setiap bulan Ramadhan dan ketika saatnya tarawih banyak dikerjakan di mesjid mana saja, maka hadith tentang fadhilat setiap malam sholat tarawih pun akan sering didengar. Hadith ini konon diriwayatkan oleh Sayyidina Ali r.a. yang matannya adalah seperti berikut:
"Diriwayatkan oleh Sayyidina Ali bahwa RasuluLlah salallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda sehubungan dengan fadhilat sembahyang tarawih pada bulan Ramadhan, diantaranya:
- Malam Pertama: Keluar dosa-dosa orang mukmin pada malam pertama sebagaimana dia baru dilahirkan (mendapat ampunan dari Allah Ta'ala). - Malam Keempat: Mendapat pahala sebagaimana pahala orang-orang yang membaca kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran. - Malam Keenam: Allah Ta'ala meberikan pahala kepadanya dengan pahala malaikat- malaikat yang tawaf di Baitul-Ma`mur (sebanyak 70 ribu malaikat sekali tawaf), serta setiap batu-batu dan tanah akan mendoakan supaya Allah Ta'ala mengampuni dosa-dosa orang yang mengerjakan sembahyang tarawih pada malam ini. - ... dan seterusnya.
Bagaimanakah sebenarnya kedudukan hadith di atas?
Hadith yang juga disebut "Fadha-il Malam-Malam Tarawih Imam Ali" ini tidak dishahihkan oleh imam-imam hadith atau ahli hadith. Hadith di atas juga tidak akan ditemukan pada Kutub as Sittah (kitab hadith yang enam), yaitu: Bukhari, Muslim, atTurmudzi, Abu Daud, anNasa'iy dan Sunan Ibn Majah. Menurut seorang ustadz dari Malaysia, hadith fadhilat tarawih ini hanya ditemukan pada kitab Durratun Nasihin, hal. 19, cetakan Darul Fikri, Beirut. Tetapi sama sekali tidak tercantum pada Kutub as Sittah.
Menurut penjelasan dari As Syaikh Mustafa as Siba'iy dalam kitabnya as Sunnah, dan Imam Jalaluddin asSyuyuti dalam kitabnya yang berjudul Tahdzirul Khawasy Min Akazibil Qasyasy, mungkin ada 3 alasan mengapa hadith ini begitu digembor-gemborkan di bulan Ramadhan, yaitu:
- Kemungkinan hadith ini dimunculkan oleh sebuah golongan untuk menonjolkan maqam ketinggian Imam Ali r.a. yang dinyatakan oleh imam- imam mereka banyak menerima hadith-hadith khusus yang tak pernah diriwayatkan oleh sahabat-sahabat lainnya. - Atau pun tujuan hadith ini untuk memikat golongan awam dengan berbagai kisah dan riwayat sehingga masyarakat terpukau dan asyik mendengar ceritanya, sebagaimana cerita-cerita ini banyak ditemukan di zaman Imam Ahmad Ibn Hanbal. - Serta hadith ini juga mungkin direka oleh sebagian golongan lain dengan maksud supaya masyarakat awam giat beribadah tanpa ilmu.
Maka menurut Mufti Negeri Terengganu, hadith ini merupakan sebuah hadith yang baru atau diada-adakan. Sehingga, bahkan ulama-ulama terdahulu yang menulis tentang kitab-kitab hadith palsu (maudhu`aat) tidak mengetahui adanya hadith ini.
Demikian pula pendapat yang sama dari ahli hadith seperti Ustadz Asri Hj Yusof (Dewan Pengajian Ibn Qayyim), almarhum Ustaz Abd Ghani Hj Idris (kitab Hadith-Hadith Dha'if dan Palsu) bahwa hadith di atas adalah hadith maudhu' (palsu).
Tentu pembahasan ini tidak untuk menafikan adanya fadhilat atau kelebihan sholat tarawih dan kedudukannya di dalam sunnah. Tetapi, yang diharapkan adalah agar ummat Islam mengerjakan amalan-amalan kebaikan yang benar-benar dijanjikan-Nya, bukan rekaan manusia semata. Apalagi dengan tersebarnya hadith-hadith palsu ini tentu akan mencemarkan kesucian hadith dari RasuluLlah SAW yang sebenarnya.
Karenanya RasuluLlah SAW bersabda,
"Barang siapa yang sengaja mengadakan dusta atas namaku, maka hendaklah dia menyediakan tempatnya dalam neraka." [Bukhori-Muslim]
Kalau hadith di atas dikaitkan untuk fadhai'l a'mal, memang sebagian ulama membenarkannya, tetapi BUKAN SECARA MUTLAK, melainkan dengan beberapa syarat yang ketat.
Syeikh al Qardhawi dalam Kaifa Nata'amul Ma'a al Sunnah al Nabawiyyah menjelaskan, ada 3 pertimbangan yang perlu dipegang oleh setiap Muslim agar ia selamat dari penyelewengan dan takwilan yang jahil, yaitu:
PERTAMA: Mempastikan kethabitan/kesahihan sebuah hadith berdasarkan timbangan ilmiah oleh para muhaddithin (ulama hadith).
KEDUA: Memastikan kefahaman yang betul terhadap maksud sebuah hadith.
KETIGA: Memastikan sebuah hadith tidak bertentangan dengan nash yang lebih kuat darinya, yaitu dari al Qur'an dan hadith-hadith lain yang lebih kuat kedudukannya.
Karena itu, cukuplah kita mengerjakan sebuah amalan --khususnya di malam Ramadhan-- dengan berdasarkan pada hadith yang shohih, sebagaimana janji dari Allah Ta'ala bahwa,
"Barangsiapa yang menghidupkan malam Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ganjaran dari Allah Ta'ala, maka akan diampunkan dosa-dosanya yang telah lalu." [Al-Bukhari]
ALlahu a'lam bish-shawab. Wassalaamu alaykum wa RahmatuLlahi wa Barakatuh.
sempena menyambut kedatangan bulan Ramadhan al-mubaraq , saya memohon jutaan ampun dan maaf di atas segala keterlanjuran perkataan dan perbuatan yang menyinggung hati serta perasaan. Halalkan segala makan dan minum saya selama ini. Semoga ibadah puasa yang kita akan jalani akan diberkati oleh Allah s.w.t, insya-Allah. amin.
"SELAMAT BERPUASA WARGA GC, MAAF ZAHIR DAN BATIN" - ZEETA